Sejarah Kurikulum Indonesia
Tujuan pendidikan adalah untuk memupuk potensi intelektual, sosial, dan pribadi semua siswa ke tingkat tertinggi dengan menyediakan mereka dengan pendidikan yang adil dan sama, terlepas dari karakteristik mereka. (e.g., ethnicity, so-cial class, language use, religion, and other human differences). Siswa dan komunitas yang berbeda tidak boleh dikecualikan dalam hal kurikulum. Di kelas mikro-tingkat, keterlibatan siswa sangat penting. Guru harus melampaui kurikulum yang ditentukan dengan bekerja dengan gigi-gigi mereka dan dengan memasukkan suara mereka.
Secara rinci, kurikulum sangat diutamakan karena fakta bahwa kompetensi siswa berbeda dari satu sekolah ke sekolah lain dan satu wilayah ke satu sama lain. Perbedaan ini terjadi ketika sebuah sekolah di satu wilayah memiliki semua fasilitas pendukung, guru yang berpengetahuan, materi dan media pembelajaran yang tepat, kreativitas, serta dana yang cukup untuk melakukan proses pengajaran dan pembelajaran, sementara sekolah lain di daerah yang sama atau yang berbeda mungkin tidak memiliki manfaat dari sekolah lain yang dimiliki. (Chaira. S 2008).
Pemerintah Indonesia menganggap bahwa memodifikasi setiap kurikulum adalah kebutuhan khusus untuk menangani persyaratan global, isu-isu sosial dan politik, dll. Di Indonesia, menurut Ridwan, A. N, Kurniawati, Marta.N (2022) implementasi kurikulum telah mengalami berbagai perubahan dan perbaikan, yaitu kurrikulum pada tahun 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997 (revision curriculum 1994), 2004 (Competence-Based Curriculum), 2006 (Education Unit Level Curricular), 2013 (Kurtilas) dan pada tahun 2018 ada revisi ke Kurikulum yang diubah dan di tahun akademik 2022/2023, diimplementasikan sebuah kurtikulum baru yang disebut Kurrikulum Merdeka.
INFO DAN FILE LENGKAPNYA KLIK DI SINI ATAU HUB 085398507498
TERSEDIA JUGA DI CHANNEL YOU TUBE PEJUANG SKRIPSI