BADIK MANGKASARAK
SIMBOL KEBERANIAN MASA DEPAN
Beragam suku dan
keanekaragaman adat istiadat budaya di Indonesia telah bersatu dalam semboyang
bhineka tunggal ika berbeda beda tapi satu. Di dalam keanekaragaman itu
terdapat banyak hal yang patut kita ketahui dan pahami maka mulailah mengenal
budaya Indonesia berawal dari tempatmu sendiri ketahuilah ceritakan dan banggalah
padanya boleh jadi kita sudah berjumpa banyak orang,telah pergi melanglang
buana di pelosok dunia tapi walaupun demikian hujan emas di negeri orang masih
lebih baik hujan batu di negeri sendiri maka banggalah menjadi orang Indonesia
Dalam tulisan
ini saya akan mengangkat tema tentang senjata traditional ala Makassar dengan
berpegang pada semboyang pembangkit semangat REWAKO MAKASSAR di mana rewako
disini berarti berani dan ini memang cocok disandingkan dengan senjata khas
Sulawesi Selatan yang akan kita bahas yaitu "BADIK MANGKASARAK"
bentuk asli dari senjata ini seperti jantung pisang, ada jg yang berpendapat
seperti orang hamil, makanya orang menyebutnya lompo battang (perut besar),
konon katanya jika ada orang terkena badik ini, maka dia tidak akan bertahan
dalam waktu 24 jam
Tapi jangan
salah dulu, tenang Badik ini tidak harus digunakan untuk melukai manusia dahulu
sering dipakai oleh kalangan petani untuk melindungi dirinya dari binatang
melata dan membunuh hewan hutan yang mengganggu tanamannya. Selain itu karena
orang Makassar gemar merantau, maka penyematan badik dipinggangnya membuat dia
merasa terlindungi, jadi tidak salah kalau orang orang Makassar dulu
beranggapan lebih baik tidak punya uang daripada tidak bawa Badik. Bahkan para
pahlawan kita dulu telah melawan penjajah dengan senjata ini dan konon katanya
banyak penjajah yang mati di ujung Badik Mangkasarak sehingga akhirnya Indonesia
merdeka. Selain dari pada itu ada pula badik yang berfungsi sebagai benda
pusaka, seperti badik saroso yang memiliki nilai sejarah. Ada pula sebagian
orang yang meyakini bahwa badik berguna sebagai azimat yang berpengaruh pada
nilai baik dan buruk seseorang.
Satu hal lagi
fungsi dari Badik Mangksarak yang paling popular adalah digunakan untuk membela
diri dalam mempertahankan harga diri seseorang atau keluarga dan orang orang Makassar
yang berdogma kental menganggap ini adalah harga mati. Hal ini didasarkan pada
budaya siri' dengan makna untuk mempertahankan martabat suatu keluarga. Konsep
siri' ini sudah menyatu dalam tingkah laku, sistem sosial budaya dan cara
berpikir masyarakat Makassar di Sulawesi Selatan. Permasalahn Siri’ yang paling
sering menjadikan badik ini untuk harus digunakan adalah masalah kawin lari
yang umumnya terjadi pada hubungan cinta yang tak direstui oleh keluarga karena
strata kasta atau golongan dalam masyarakat dimana keluarga yang keberatan di
sini disebut tuma’siri’ yang umumnya dari keluarga si gadis pelaku kawin lari
dan diwajibkan untuk membunuh si pria atau keduanya apabila tuma’siri’ ini
melihatnya.
Namun walaupun
demikian masih bisa ditempuh jalan damai melalui negosiasi yang terkenal cukup
rumit yaitu kesepakatan kedua keluarga untuk membiarkan kedua pasangan sejoli
ini kembali ketengah tengah keluarga yang biasa disebut BAJI’ atau MA’BAJI’
dimana si pria memenuhi syarat syarat yang diminta oleh tuma’siri’. Kendati
demikian setelah pasangan ini kembali mungkin butuh waktu lebih lama pada
keluarga untuk melupakan rasa siri’ (malu) itu dan sekaligus membalut luka itu.
Tapi ada juga masyarakat yang apabila terjadi kawin lari ini keluarga akan
mengadakan pesta kematian untuk si wanita kawin lari yaitu disebut RIPA’TUMATEANGI,
dimana si wanita dianggap sudah mati jadi walaupun bertemu di suatu tempat
sudah dianggap bukan siapa siapa lagi dilupakan dan tak dihiraukan lagi sampai
di sini persolan selesai.
Itulah
fungsi Badik Mangkasarak yang saya sempat paparkan dalam artikel ini. Tapi tidak
sampai di sini saja yang menjadi pertanyaan besar kepada kita semua terutama
suku Makassar untuk menjadi bangga dengan dengan budaya apakah kita harus
membawa badik kemana saja kita pergi sebagai simbol keberanian. TENTU SAJA
TIDAK!!!!!. Zaman telah berganti kata petuah Makassar tempoe doloe berkata TANJAKA
MAMI TAKKULLE RI PAINRA (hanya wajah yang tak bisa dirubah) tapi sekarang
petuah itu tidak berlaku lagi karena kemajuan IPTEK bahkan wajahpun bisa
dirubah, jadi saya menghimbau kepada siapa saja yang membaca artikel ini dengan
berpesan bahwa untuk bangga dan menjujung tinggi harkat budaya bangsa kita
marilah kita menjadi berani tentunya bukan berani untuk berkelahi beranilah
mengambil langkah positif untuk merubah masa depan kita, beranilah untuk sukses
dan warnailah masyarakatmu jangan sampai cuman kita yang diwarnai oleh
masyarakat karena impossible is possible.
Untuk para muda
mudi jagalah kehormatanmu karena kehormatanmu adalah simbol bangsa kita bagi para
mahasiswa beranilah untuk tidak bertindak anarkis dalam menyampaikan inspirasi
ditengah carut marut negeri ini karena tindakan anarkis tidak lain adalah
simbol kelemahan karena orang yang berani dan orang yang kuat adalah orang yang
mampu menahan emosinya dan terakhir untuk para pemegang wewenang dan punya
pengaruh dan kekuasaan di negeri ini jadilah bijak dalam mengambil keputusan
karena di kantong safarimulah kami titipkan masa depan kami dan negeri ini